5. baju mengarahkan status sosial
Hal itu gampang bagi dibayangkan serta ditonton dalam kehidupan sehari-hari. jika manusia tetap mendayagunakan pakaian putih dan berkopiah, berpotensi saja manusia itu ialah seorang ustadz.
Ada orang yang menggunakan blus serba hitam. mungkin saja mahluk itu ialah jagal hewan. Polisi menggunakan baju coklat yang agak sederajat setiap hari. seorang murid mendayagunakan gaun seragam ke sekolah.
Atau ketika kita memperhatikan timbul seseorang yang memasang baju seadanya, compang camping maupun berlubang, bisa saja saja mahluk itu adalah gelandangan yang perlu bagi dibantu. Status seseorang dapat mudah dilihat dari apa yang manusia ini kenakan.
6. baju menandakan sikap
Ketika Perang Padri serta Perang Diponegoro berkecamuk, manusia muslim yang berperang mendayagunakan blus yang sama, yakni putih. Atau disaat kelihatanlah penumpasan pemberontakan, tamtama TNI mengenakan gaun tempur sampai kevlar (anti peluru).
Hal tersebut dilakukan untuk menyerukan kesiapannya pada meringkus penjahat. Atau diwaktu mau tidur, sampeyan bagaimanapun juga berganti dengan piyama plus dahulu. baju juga menyuruh sikap dari penggunanya.
7. pakaian menyuruh estetika (keindahan maupun kesopanan)
Arti kaos pada estetika, kian dimaknai serupa kecocokan dan juga keselarasan. akan harmonis disaat seseorang yang hendak menikah memakai blus yang artistik atau kebaya.
Begitu pula waktu menghadiri resepsi pernikahan dengan kepala rumah tangga atau istri. jelas blus yang dikenakan bagaimanapun juga diselaraskan agar artistik bagi dipandang. dalam hal ini, busana berguna untuk mengarahkan estetika.
Bagaimana jadinya ketika sampean hadir kedalam resepsi nikah memakai celana senam ataupun melakukan dasi? terbukti aneh, bukan?
8. blus juga menunjukkan sebuah komunitas
Para bos atau administrator perusahaan besar pasti melakukan kaos berdasi, berbeda dengan karyawannya. atlet juga melakukan busana olahraga.
Bagaimana dengan komunitas punk? Pakaiannya memerintahkan komunitasnya pula. Terlepas dari apa yang oknum-oknum itu perbuat, bagus atau salah menurut penilaian mereka sendiri.
Busana pasti memiliki arti, baik bagi pemakainya dan bagi orang yang melihatnya. Semiotika dari gaun muslim pun kini berkembang. Entah bagi menyerukan jati dirinya atau sekadar untuk menciptakan image.
Kita selamanya prediksi tahanan kasus korupsi senantiasa menggunakan peci ataupun gaun koko, atau busana muslim bagi wanita yang tertutup. kami pahami pula para caleg perempuan dari beberapa partai tiba-tiba menjilbabkan dirinya sebelum pemastian dan juga dalam masa kampanye.
Hal ini konvensional saja, karena wewenang dari client. Terlepas dari apa yang dipakai, definisi kaos menandakan jati diri ataukah membikin citra semata.